Nama saya Purbaniasita, biasa dipanggil Sita. Saya adalah seorang guru Bimbingan Konseling (BK) di SMA Negeri 2 Malang. Inovasi pembelajaran adalah suatu upaya baru dalam proses interaksi peserta didik dengan pendidik dengan menggunakan berbagai metode, pendekatan, sarana dan suasana yang mendukung untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk menciptakan inovasi pembelajaran, guru hendaknya dapat menjadi motivator bagi peserta didiknya.
Pada hari
Jumat tanggal 24 Maret 2023 pukul 09.00 yang lalu, kami mengikuti kegiatan
Jurnalisme Kebangsaan sesi kolaborasi dengan Prof. Eko Indrajit yang biasa
dikenal dengan Prof. Ekoji. Sebelum memulai
kegiatan, dengan ceria Prof. Eko menyapa kami semua. Materi yang diangkat Prof
Eko pada saai itu adalah Mengembangkan Kualitas Pendidikan Indonesia melalui
Pengembangan Kualitas Guru. Guru yang berkualitas adalah guru yang memiliki
pengetahuan yang mendalam tentang kurikulum Pendidikan dan mampu mengembangkannya dengan baik dan benar
sesuai dengan aturan Pendidikan. Guru juga harus mampu memahami, memperhatikan
dan memiliki metode balajar sesuai dengan kemampuan peserta didiknya.
Awal materi,
Prof Eko membahas mengenai perubahan yang terjadi di dunia Pendidikan pada masa
pandemi yang mengakibatkan timbulnya kultur belajar baru. Demikian juga yang
terjadi pada sekolah saya, pada saat itu siswa tidak diijinkan masuk dan
pembelajaran dilaksanakan secara daring. Secara otomatis kami, para guru harus
berusaha menyesuaikan situasi dan kondisi. Kami harus belajar menggunakan zoom
atau gmeet yang pada saat itu masih awam untuk kami. Dengan dibantu teman-teman
IT di sekolah, akhirnya kami bisa menggunakan zoom atau gmeet tersebut. Bagi
guru BK seperti saya yang gaptek, media pembelajaran yang kami buat pada waktu
itu adalah Power Point dan Pohon Karir. Power point kami gunakan pada saat pembelajaran
daring untuk ditampilkan pada zoom atau gmeet. Sedangkan pohon karir dilakukan
secara berkelompok pada saat siswa bergantian masuk. Sebenarnya untuk tugas
media pembelajaran membuat pohon karir saya nilai kurang pas, karena siswa masuk
secara bergantian. Hanya dalam pikiran saya, pohon karir akan sangat diperlukan
pada saat mereka kelas XII untuk pemilihan jurusan pada saat masuk perguruan
tinggi.
Tantangan pada
saat itu banyak sekali, diantaranya adalah pada saat zoom atau gmeet siswa
banyak yang tidak hadir dan apabila hadir banyak sekali yang terlambat memasuki
room. Signal menjadi sangat dibutuhkan dan dampaknya adalah pada siswa
yang susah terjangkau signal tidak bisa mengikutii pembelajaran dengan baik. Solusinya
pada saat itu adalah dengan mengijinkan siswa yang tidak terjangkau signal
untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar menggunakan Komputer sekolah. Selain
itu sejak adanya pandemi yang notabene segalanya memakai gadget sebagai
sarana pembelajaran, setelah pandemi berakhir, gadget menjadi hal yang
wajib ada dalam genggaman tangan siswa dan hal tersebut menjadikan semangat
belajar siswa sangat menurun.
Melihat fenomena
tersebut, ternyata ada kesinambungan antara Pelatihan Jurnalisme Kebangsaan dan
ternyata pembelajaran dalam Jurnalisme Kebangsaan yang saya ikuti bersama teman-teman
guru sangat membantu dalam mengembangkan kualitas Pendidikan dengan model
Hybrid Learning dirasa sangat membantu guru dalam mengatasi pandemi. Hanya memang
guru di tuntut untuk mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk memfasilitasi proses pembelajaran yang menarik, asyik dan menyenangkan. Siswa
juga dituntut untuk tiada henti menggali ilmu pengetahuan serta mengembangkan
kompetensinya secara mandiri tanpa harus menunggu perintah dari orang lain.
Harapannya pada saat pandemi tidak ada siswa yang tidak mendapatkan pelayanan
dari sekolah. Pada intinya kita harus sigap terhadap perubahan yang terjadi
termasuk dalam dunia pendidikan dan teknologi. Siswa harus bijak dalam menggunakan
teknologi dan tidak mengesampingkan Pendidikan yang harusnya lebih diutamakan
daripada sosial media yang mereka miliki.
Prof. Eko
dalam paparannya juga membahas mengenai denah tempat duduk yang sangat berperan
dalam proses pembelajaran, sehingga siswa menjadi antusias untuk belajar. Pada
intinya kita semua harus terbuka terhadap perubahan. Jurnalisme kebangsaan yang
berkolaborasi dengan Prof Eko memberikan banyak manfaat, memang saya belum
sepenuhnya ikut dalam webinar series yang dilaksanakan, hanya melihat berbagai
macam series yang akan dilaksanakan saja sudah memacu semangat untuk mengikuti.
Hanya, permasalahannya adalah pada waktu yang harus bisa saya bagi supaya bisa
mengikuti kegiatan dengan baik.
#PGRI
#kognisi.id
#Jurnalisme Berkebangsaan