Minggu, 03 Juli 2022

Selamat Jalan Kakakku


Aku mengenal beliau saat kuliah, beliau adalah kakak tingkatku di perguruan tinggi. Kami sama-sama masuk jurusan Bimbingan dan Konseling (BK) di Universitas Negeri Malang. Beliau angkatan tahun 1997 dan aku angkatan 1998. Pribadi beliau sangat sederhana, tidak pernah keluar keluhan dari bibir beliau. Tanggap, percaya diri, mandiri, selalu memberi semangat dan energik itulah yang aku tangkap dari diri beliau. Aku tidak pernah dekat dengan beliau, tetapi setiap kali kami bertemu ada saja ilmu yang beliau berikan padaku. Beliau juga seorang guru yang sangat luar biasa, selalu sabar dan berdedikasi tinggi untuk sekolahnya. 

Namanya Nancy Susando, kiprahnya dalam dunia Bimbingan dan Konseling sangat luar biasa. Kegiatannya sehari-hari adalah belajar dan berusaha mengembangkan Bimbingan Konseling melalui ilmu-ilmu yang didapat beliau pada saat mengikuti workshop maupun pada saat sebagai Instruktur Nasional. Mbak Nancy bukan seorang yang pelit ilmu, setiap kali selesai mengikuti workshop, pelatihan dan sejenisnya, setiap kali pula beliau bagikan ilmu yang beliau dapat pada orang lain dan dengan cuma-cuma. Sepertinya ada kepuasan tersendiri bagi Mbak Nancy bila telah membagikan ilmu yang diperolehnya. 

Mbak Nancy tidak pernah mengeluh, bahkan ketika sakit melandanya. Tiga hari yang lalu beliau membuat status whatsApp yang memperlihatkan tangannya yang sedang diinfus. Aku terkejut, karena selama ini memang mbak Nancy tidak pernah memperlihatkan status kalau beliau sedang sakit. Status beliau selama ini selalu berisikan motivasi dan semangat. Bisa jadi semangat itu untuk dirinya sendiri dan bisa juga untuk orang lain. Kalau bukan status yang berisikan semangat, biasanya beliau membuat status mengenai kegiatan yang dilakukan dan kebanyakan dari semuanya adalah status sedang belajar. Semangat belajar mbak Nancy sangat luar biasa, bisa jadi sakit yang beliau derita karena beliau terlalu lelah dan kurang istirahat sehingga berpengaruh pada kesehatannya. Kemarin sore, aku kirim pesan singkat melalui WhatsApp beliau, aku tanyakan keadaan kesehatannya 
Dan siang ini sekitar pukul 13.44 aku mendengar berita bahwa Mbak Nancy telah berpulang. Rasanya tidak percaya, karena kemarin sore kami baru saja chat melalui wa. Rasa kehilangan menyelimutiku, teringat pertemuan kami saat pertama kali mengikuti pelatihan guru menulis yang diadakan oleh harian Malang Post di hotel Aria Gajayana waktu itu. Mbak Nancy begitu bersemangat, memang beliau sangat suka menulis. Bahkan beliau juga mengasuh program tanya jawab psikologi di sebuah harian. 
Setelah itu, kami bertemu kembali di MAN 2 Malang dalam acara silaturahmi guru menulis yang diadakan oleh harian Malang Posco Media (Malang Post berubah nama), waktu itu beliau mengajariku Google doc untuk memudahkan dalam menulis. 
Seandainya waktu itu aku tidak sakit, mungkin aku masih sempat bertemu beliau pada acara halal Bi halal yang dilaksanakan oleh harian Malang Posco Media yang merupakan tindak lanjut dari pelatihan guru menulis. 
Aku memang tidak begitu mengenal beliau, tetapi bagiku beliau adalah kakak, teman dan seorang guru yang baik dan bijaksana. Akupun tidak bisa menggambarkan betapa beliau adalah orang yang sangat luar biasa. Semoga semua yang telah beliau lakukan untuk BK menjadi catatan amal yang akan membawa beliau menuju surgaNya. Aamiin🤲
Selamat jalan Mbak Nancy, terima kasih telah membagikan ilmu, khususnya kepadaku 🙏

1 komentar:

  1. Beliau orang baik, tidak ada keburukan dari beliau selama kami berteman. Tuhan lebih sayang dengan beliau. Semoga jalan abadi yang ditakdirkan untuk beliau menempatkan beliau di tempat terindah di sisi Tuhan. Aaamiin 🤲🤲

    BalasHapus

Jurnalisme Kebangsaan Sesi Kolaborasi dengan Prof. Eko Indrajit

                 Nama saya Purbaniasita, biasa dipanggil Sita. Saya adalah seorang guru Bimbingan Konseling (BK) di SMA Negeri 2 Malang. Ino...