Jumat, 25 Februari 2022

Resume Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Hari/tanggal : Jumat/25 Februari 2022

Pemateri       : Raimundus Brian Prasetyawan, S. Pd

Moderator    : Rosminiyati

Topik            : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie



Pertemuan ke 18 Kelas Menulis PGRI Gelombang 23 dan 24

Tak terasa sudah pertemuan ke 18, ilmu yang aku dapatkan juga semakin bertambah, dengan dukungan, dan semangat berliterasi yang ditularkan teman-teman  profesi sejenis, membuat kelas menulis ini menjadi semakin berwarna dan bermakna. 

Pada pertemuan ke 18 ini, aku bersama teman-teman masih diajak belajar mengenai Penerbit Indie, yang nantinya akan sangat berpengaruh pada saat kami akan menerbitkan buku-buku solo yang kami hasilkan. Pada kesempatan kali ini, pematerinya adalah bapak Brian. Berikut profil beliau 

Raimundus Brian Prasetyawan, S. Pd lahir di jakarta, 30 Juni 1992. Kini tinggal di Bekasi dan berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Memulia aktifitas menuli ketika blog pertamanya (www.praszetyawan.com) dibuat pada 2009. Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul "Majors For The Future". 

Riwayat Pendidikan

SD Strada Kampung Sawah (1998-2004)

SMP Strada Kampung Sawah (2004-2007)

SMA Pangudi Luhur II Servasius (2007-2010)

PGSD Unika Atma Jaya Jakarta (2010-2014)

Riwayat Pekerjaan

Guru SD Santo Mikael, Jakarta (2014-2015)

Guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta (2015-sekarang)

Buku Solo:

1. Blog Untuk Guru Era 4.0 (Januari 2020)

2. Aksi Literasi Guru Masa Kini (Mei 2020)

3. Menerjang Tantangan Menulis Setiap Hari (Juni 2020)

Prestasi

1. Juara II Lomba Blog Diaryclare Fakultas Ekonomi Unika Atma Jaya (2013)

2. Penulis Terbaik II Buku Antologi Rona Rasa (2020)

3. 20 Naskah terpilih Buku Antologi Kembara Bakti

4. 38 Naskah terpilih Buku Antologi Jejak Keberhasilan

5. Parasamya Susastra Nugraha 2020

6. Juara II Lomba Best Practice PGRI Kec. Kemayoran (2021)

Pengalaman Organisasi:

Relawan Pengurus Pelatihan Belajar Menulis PGRI bersama Om Jay

Ketua Komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional

Ketua KKG Kelas 5 Binaan IV Kec. Kemayoran

Berdasarkan profil beliau, pemateri kita kali adalah sosok yang sangat luar biasa. Tidak perlu menunggu lama, kita langsung belajar dengan materi Menerbitkan Buku Semakin Mudah dengan Penerbit Indie

Pada awal pertemuan pemateri menyapa peserta dan menceritakan bahwa beliau merupakan alumni Kelas Menulis PGRI gelombang 4. Pemateri juga memberikan semangat kepada peserta bahwa pada masa sekarang ini menerbitkan buku sangat mudah karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Erlangga, Grasindo, Elex media, Andi, dll. Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama. Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut, karena bersama penerbit indie Naskah pasti diterbitkan dan Proses penerbitan mudah dan cepat.

Ciri-ciri Penerbit Indie

1. Tidak ada seleksi karena semua jenis naskah diterima

2. Proses terbitnya cepat antara 1 - 3 bulan 

3. Biaya penerbitan bervariasi tergantung ketentuan dan fasilitas penerbitan

4. Biaya Cetak ulang dan ongkir ditanggung penulis

5. Penulis menentukan sendiri harga bukunya 

6. Tidak memasarkan buku ke toko buku 

7. Penulis yang harus memasarkan sendiri bukunya jika ingin bukunya laris

Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan tetapi hal itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie.

1. Biaya penerbitan

2. Fasilitas penerbitan

3. Batas maksimal jumlah halaman

4. Ketentuan dan Biaya cetak ulang

5. Apakah dapat Master PDF

6. Lama penerbitan

7. Jumlah buku yang didapat penulis

Berikut penerbit yang disarankan Pak Brian

Perbedaannya terletak pada huruf yang di cetak tebal. Pada penerbit Depok ada paket gratis, tapi ada minimal cetak 40 eksemplar. Paket ini biasanya dipakai untuk sekolah yang memang cetak banyak. Sehingga tidak perlu memikirkan biaya penerbitan lagi. Penerbit Depok cocok untuk bapak/ibu yang memang hanya sekedar menerbitkan buku saja, dan tidak berencana cetak ulang, untuk pribadi saja, sehingga  tidak perlu jumlah buku yang banyak. 

Sedangkan pada Penerbit Malang cocok untuk bapak/ibu yang  berencana menjual bukunya, karena jumlah buku yang diberikan lebih banyak. Dengan biaya penerbitan 650.000 terhitung lebih hemat. Jika stok buku habis, bisa cetak ulang lagi dengan biaya cetak per buku lebih murah dibanding penerbit depok.


Berdasarkan materi yang disampaikan Pak Brian, kita jadi semakin tahu berbagai macam penerbit dan fasilitas-fasilitas yang diberikan. Tinggal kita akan memilih penerbit yang mana, yang sesuai dengan keinginan kita. Pada intinya, sebelum menerbitkan buku kita harus memperhatikan dengan tepat syarat-syarat yang di tentukan oleh penerbit. Kerjasama yang baik antara penulis dan penerbit akan sangat menentukan keberhasilan dan kesuksesan penerbitan buku solo kita. 

Salam Literasi !

4 komentar:

  1. Masih proses belajar, mudah-mudahan bermanfaat

    BalasHapus
  2. In sya Allah selalu bermnfaat bunda, setiap orang punya pesan berbeda dalam setiap tulisannya
    Secara tersirat maupun tersurat.
    Mari saling memberi manfaat melalui tulisan

    BalasHapus

Jurnalisme Kebangsaan Sesi Kolaborasi dengan Prof. Eko Indrajit

                 Nama saya Purbaniasita, biasa dipanggil Sita. Saya adalah seorang guru Bimbingan Konseling (BK) di SMA Negeri 2 Malang. Ino...