Hari/tanggal : Rabu/2 Maret 2022
Pemateri : Edi S. Mulyanta
Moderator : Mulyadi
Topik : Menguak Dapur Penerbit Mayor
Pertemuan ke-20 Kelas Menulis PGRI
Kelas Menulis PGRI hari ini sudah memasuki pertemuan ke 20, hal ini bisa dikatakan bahwa kami sudah melalui kegiatan ini lebih dari separuh perjalanan. Bagiku yang baru masuk grup menulis PGRI pada pertemuan ke 16 merasakah penyesalan yang mendalam, karena terlambat mengikuti pertemuan yang sangat bermanfaat seperti ini. Tetapi bagiku tidak ada kata terlambat, selama aku mau berusaha pasti aku bisa mengejar ketertinggalanku.
Pada pertemuan ke 20 ini, kami diajak belajar mengenal penerbit Mayor dengan mengambil tema Menguak dapur penerbit mayor. Kegiatan dibuka oleh bapak Mulyadi dengan menyapa peserta dan memperkenalkan pemateri. Berikut profil pemateri pada malam ini
Bapak Edi S. Mulyanta adalah seorang nara sumber dari Penerbit ANDI Yogyakarta. Beliau telah bekerja di penerbit ANDI sejak tahun 2002. Mulai jabatan sebagai staff Litbang sampai posisi publishing consultant&e-book development saat ini telah di sandangnya.
Selain sebagai praktisi di bidang penerbitan, bapak Edi juga seorang dosen.
Karya tulis buku
https://scholar.google.co.id/citations?user=tYwUNqsAAAAJ&hl=en&oi=ao
1. How to make money in BIG DATA, 2021
2. Lebih Mahir Word 2019, Untuk Penulisan Ilmiah, 2019
3. Teknik Modern Fotografi Digital 2007
4. Pengolahan Digital Image 2007
5. Menyusun Karya Tulis Ilmiah Menggunakan MS Office Word, 2006
6. Special Workshop: Teknik Airbrush Menggunakan Photoshop 2005
7. Menjadi Desainer Layout Andal dengan Adobe InDesign 2005
8. Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer 2005
9. Kupas Tuntas Ponsel Anda 2003 dll
Kondisi Penerbit Mayor pada awal Pandemi Covid -19
Penerbit Mayor menyarankan ketika akan menulis buku untuk mengikuti peraturan pemerintah no 75 (tahun 2019) yang memberikan arah pelaksanaan undang-undang perbukuan no 3 tahun 2017. Para penerbit menggunakan peraturan pemerintah ini untuk menjalankan roda usahanya, penulis tinggal memilih jenis buku yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Perkembangan Merdeka belajar dan kampus merdeka menuntut penerbit untuk berlomba-lomba menerbitkan buku yang mendukung literasi dasar, sehingga peluang untuk penerbit menjadi semakin terbuka lebar. Penulis bisa menyambut peluang ini, mengingat kurikulum baru saat ini menuntut banyaknya sumber-sumber literasi bagi anak didik kita. Penerbit-penerbit saat ini semakin bersemangat untuk dapat mengisi peluang tersebut, kendala utamanya adalah mencari penulis dengan tema yang marketable
1. Buku Teks Pendamping Modul
2. Buku Teks Utama Pelajaran
3. Diklat
4. Buku Ilmiah Populer Buku Pengayaan
Kuadran yang menarik penerbit adalah buku yang punya market besar dan diimbangi dengan kualitas yang ideal walaupun cukup sulit mencari kuadran buku yang ideal
Kendala Penerbit
1. Keterbatasan modal penerbit, sehingga penerbit akhirnya memberikan syarat-syarat dan saringan untuk mendapatkan naskah yang mendukung industrialisasi buku tetap berjalan
2. Penerbit biasanya akan melakukan scounting atau pencarian tema dan penulis dan tentunya bekerjasama dengan tim riset pemasaran untuk menentukan tema apa yang masih dapat di serap pasar. Data pasar diperlukan untuk memberikan arah haluan kemana produksi buku dapat dikembangkan lebih lanjut
3. Team riset pemasaran akan memberikan data awal kemana outlet yang menguntungkan, meskipun saat ini masih dalam situasi pandemi
- Toko Buku +/- Gramedia Toga Mas, Pasar Tradisional
- Market Place Online +/- Bukalapak, Shopee, Blibli,
- Direct Selling Dan Pameran +/- 20 %
- Captive Market +/- 20 % ( BOS, Proyek, Pengadaan, Afin, Perpustakaan Sekolah, Daerah, Pusat)
- E-Bookd +/- 20 % kunjungi buku digital. My. Id
Gambar di bawah ini adalah contoh gratis yang bisa dibaca secara free, dengan demikian kita bisa melihat karya-karya yang telah terbit di penerbit mayor, sehingga memudahkan memberikan tema apa yang kira-kira cocok dengan kompetensi yang dimiliki penulis.
Membiayai Penerbitan Sebuah Buku
Penerbit mayor biasanya mempunyai dana untuk memilih buku yang menjadi sasarannya, sehingga semua biaya produksi hingga pemasaran dilakukan oleh penerbit tersebut.
Konsep dasar pembiayaan dalam penerbitan buku pada dasarnya penerbitnya yang membiayai. Kendalanya karena banyak tulisan yang tidak sesuai dengan kriteria dan visi misi penerbit sehingga buku tersebut tidak bisa terbit. Karena banyak buku yang ditolak penerbit, maka penerbit memberi skema lain dalam penerbitannya, misalnya dibiayai oleh penerbit sendiri, baik melalui skema pribadi, CSR Perusahaan, Dana Penelitian Daerah, Dana Sekolah dll.
Salah satu yang dapat digunakan adalah menulis bebarengan dengan pembiayaan gotong royong antar penulis. Penerbit adalah lembaga yang mencari profit dan mempunyai idealisme dalam menerbitkan bukunya sesuai dengan visi misinya. Penulis dapat mengikuti idealisme penerbit dalam menghasilkan buku yang akan dinikmati pembacanya. Kirimkan usulan penerbitan buku, supaya ide anda dapat ditangkap penerbit dan dapat disebarluaskan pada pembaca.
Salam Literasi !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar