Sabtu, 03 Desember 2022

Surat Cinta Untuk Ayahku


Assalamualaikum ayah, bagaimana kabar ayah. Sudah lamaaaa sekali kita tidak bertemu. Tidak rindukah ayah pada ibu, padaku dan pada adik-adikku? Ayah tahu, aku sangat rindu sekali pada ayah. Ayah adalah sosok yang sederhana, pendiam tetapi berwibawa, suka bercanda tetapi tegas dalam bersikap. Masih ingatkah ayah, saat kami masih kecil ayah selalu menggoda kami, memanjakan kami dengan perhatian, kasih sayang dan cinta,  ayah juga sering mengajak kami bermain cublak cublak suweng, sebuah permainan tradisional anak-anak jaman dahulu 🤭. Ayah sangat dekat dengan kami bertiga. Sepulang dari kerja, ayah selalu menyempatkan waktu untuk bermain bersamaku dan kedua adikku. Dimataku dan adik-adik ayah adalah sosok yang luar biasa

Jujur yah, aku sangat suka melihat wajah ayah. Dengan kacamata yang ayah kenakan, maasyaallah ayah tampak ganteng dan keren sekali. Aku selalu mengibaratkanmu sebagai Superman karena memang ayah ganteng seperti Superman 😂🤭. 29 tahun bukan waktu yang singkat, detik demi detik melewati waktu tanpa ayah adalah sebuah perjuangan yang penuh dengan keringat dan cucuran air mata terutama bagi ibu yang menggantikan tugas ayah sebagai ibu juga sebagai ayah bagi kami. Ibu sangat kehilangan ayah, setelah ayah pergi ibulah yang berjuang untuk membesarkan kami bertiga. 

Terkadang ada perasaan marah pada ayah. Marah karena ayah meninggalkan kami, tega sekali ayah pada kami hingga ayah pergi dan tidak pernah kembali. Di usiaku yang saat itu masih 13 tahun, adikku yang ke 2 berusia 12 tahun dan adikku yang ke 3 berusia 10 tahun, kami memerlukan sosok ayah, kami memerlukan seorang pelindung. Entahlah ada sebuah ruangan yang nyaman saat ayah bersama kami. Aku tahu, ayah juga sangat menyayangi kami dan aku juga tahu sebenarnya ayah juga berharap kita bisa selalu bersama tetapi Allah lebih sayang pada ayah. Sakit jantung yang ayah derita, membuat ayah tidak mampu bertahan dan pada tanggal 29 Januari 1993 Allah memanggil ayah 😭. 

Kata orang, seorang ayah adalah cinta pertama bagi putrinya dan itu memang benar. Bagiku ayah sangatlah istimewa, ayah bisa menulis naskah sandiwara radio berbahasa Jawa, ayah suka menggambar dan ayah suka menyanyi. Ketiga talenta ayah itu sekarang ada pada kami bertiga, aku suka menulis, adik nomer dua suka menggambar dan menyanyi dan adik ketiga suka menggambar yang sekarang telah menjadi profesinya. Tidak ada yang bisa aku sampaikan pada ayah kecuali doa dan rasa terima kasih yang tak terhingga. Aku bangga terlahir sebagai anak ayah, meskipun hanya 13 tahun aku mengenal ayah, tetapi aku sangat mencintai dan menyayangi ayah pria pertama dalam hidupku. 

Telah sangat lama ibu hidup tanpa ayah, aku sangat memahami betapa ibu harus berjuang untuk kami bertiga dan ibu rela mengorbankan hidupnya demi kami bertiga dan beliau juga rela mengabdikan hidupnya hanya untuk kami supaya kami bertiga mandiri dan bertanggung jawab terhadap hidup kami. Dan setelah 28 tahun ibu sendiri mengurus kami, rupanya Allah meminta ibu untuk mendampingi ayah lagi di surga pada tanggal 23 Februari 2021.  Aku titipkan ibu pada Ayah dan pada Allah ya yah. Semoga ibu memang ditakdirkan menjadi bidadari surga Ayah, Yaa Allah ampunilah dosa Ayah dan ibuku, bahagiakanlah beliau berdua, semoga beliau berdua husnul khatimah dan mendapatkan syafaat dari Mu yaa Allah. Aamiin yaa Rabbal alaamiin 🤲

Jurnalisme Kebangsaan Sesi Kolaborasi dengan Prof. Eko Indrajit

                 Nama saya Purbaniasita, biasa dipanggil Sita. Saya adalah seorang guru Bimbingan Konseling (BK) di SMA Negeri 2 Malang. Ino...